Tampilkan postingan dengan label Cerpen homemade. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Cerpen homemade. Tampilkan semua postingan

Selasa, 02 April 2013

Curhat: the miaw cat's story 2


author:Maulin.F
hehehe brhubung otak author lg ada ide jadi d tuang kn dsni deh
hm.... pertemuan....ntr deh kpn aq dpt ide lg (wlpn sbgian udh d bwt sih)
met mmbaca
*****
Ini mengenai malam itu. Ketika majikan ku menunjukan foto-foto itu, perasaan ku langsung nggak enak. Rasanya ada sesuatu dirumah itu.
***
Hari ini super sibuk. Mulai dari membersihkan dalam rumah sampai ke teras rumah. oh iya, majikan ku pindah rumah dan tidak terlalu jauh dari rumah yang kami tempati sebelumnya. kadang aku berpikir kenapa majikan ku ini nggak kos saja karena biaya menyewa rumah terbilang cukup mahal sekarang ini. Seandainya aku bisa ngomong dengan nya aku pasti utara kan apa yang selama ini aku pikirkan. Sayangnya hal itu mustahil kan?.
Nah kembali kepermasalahan awal, tempat tinggal kami yang lama akan ditempati oleh sang pemilik rumah. Mau nggak mau kami terpaksa pindah. Kami diberi waktu seminggu untuk pindah. Sebenarnya biaya sewa rumah ini sudah habis sejak sebulan yang lalu akan tetapi majikan ku meminta waktu untuk menunda pembayaran sampai dia gajian. Mungkin karena si pemilik rumah tidak sabar menunggu uang sewa, dia mengatakan rumah ini akan dipakainya. Aneh menurut ku akan tetapi majikan ku angguk-angguk saja dan mencari rumah sewa disekitar tempat kami tinggal sekarang. Jarak nya tidak terlalu jauh dari pasar atau Mal. Hanya saja pertama kali melihat rumah baru kami ini aku langsung merinding. Kondisinya agak seram karena mungkin tidak seperti rumah sebelumnya yang terbuat dari Beton. Kali ini rumah kami terbuat dari kayu atau semi kayu. Teras nya cukup luas dan ada gudang untuk menyimpan mobil.
Kami menanyakan kepada pemilik rumah mengenai uang sewa dan hal-hal lain. Majikan ku meminta agar cat tembok nya di perbaruhui karena bagaimana pun majikan ku tidak ingin kondisi rumah nya seperti tidak terawat.

Walaupun aku lebih suka rumah kami yang lama setidaknya rumah kami yang baru ini tidak terlalu buruk lah. Aku bisa bermain sepuasnya diteras yang cukup luas ini dan mungkin saja aku bisa berbaur dengan kucing disekitar sini. Mengajak mereka bermain bersama, pasti menyenangkan.
Setelah beres-beres mengatur perabotan dan yang lainnya, aku dan majikan ku istirahat sejenak. Proses perpindahan ini memakan waktu 3 hari mengingat majikan ku mempunyai cukup banyak perabotan yang harus dipindahkan. Majikan ku dibantu oleh teman-temannya dan jasa pemindahan rumah.
Ketika teman-teman majikan ku ini melihat rumah baru kami, dia berkata "wah, teras nya luas ya tapi harus rajin potong rumput sebulan sekali nih. Hehe", atau komentar seperti ini
"aura rumah ini agak lain ya?", atau seperti ini "bisa ajak teman-teman sekantor kalau seluas ini!", dan ada pula yang berkomentar cukup baik "sejuk ya suasana nya?". Apapun itu menurut ku mereka mengatakan hal yang sama yaitu rumah ini terlalu luas buat kami berdua.
Semoga dilingkungan yang baru ini, kami bisa beradaptasi dengan masyarakat sekitar. Oh iya, aku lupa bilang kalau dirumah ini memiliki pintu rahasia untuk ku. Pintu depan rumah ini ada 2. Yang satu bagian dalam terbuat dari kayu dan yang luarnya terbuat dari besi berkawat. Karena rumah ini sepertinya lama tidak dihuni kawat pintu nya robek dan meninggalkan lubang yang bisa dimasuki kucing seperti ku.

aku akan memulai hari ku dirumah ini. Dan kalau ada hal yang aneh akan segera ku beritakan secepatnya.
"ayo miaw, kita masuk. Masak apa ya kita hari ini..."kata majikan ku dengan pose berpikir ala detektifnya.


 

Sabtu, 23 Maret 2013

CERPEN: The miaw Catz story (Kucing liar) , Author: Maulin Fauziah


Saat itu hujan. Aku basah kuyup karena belum dapat tempat untuk berlindung kemudian disitu lah aku bertemu dia.
****
Bunyi ayam berkokok nyaring sekali terdengar ditelinga ku. Sudah waktu nya bangun dan melanjutkan aktifitas sebagai seekor kucing rumahan. Membangunkan majikan adalah kegiatan yang tak boleh ku lewatkan karena jika aku tidak membangunkan majikan ku yang pemalas bangun pagi ini bisa-bisa aku kena hukum. Ketika majikan ku bangun dengan lesu nya, aku mengikuti dirinya ke kamar mandi. Dia mempersilakan aku terlebih dahulu masuk. Aku masuk ke kamar mandi mencari lubang parit tempat biasa aku mengeluarkan penyakit. Setelah aku selesai dengan rutinitas buang penyakit, majikan ku masuk ke kamar mandi sementara aku keluar untuk membersihkan diri di keset yang sangat lembut ini. Majikan ku itu orang nya sangat baik dan bisa juga sangat kejam. Biasanya setelah aku pup dikamar mandi, dia tersenyum padaku sambil berkata “pinter nya anak ku ini…”sambil mengelus-elus kepala ku. Kemudian majikan ku itu menyiram lubang parit sampai 5 kali siram karena dia tidak suka kamar mandi bau dan dia orang nya pembersih sekali. Pernah, ketika dia dan teman-teman nya bergadang di rumah yang sederhana ini, aku kesulitan sekali membangunkan dia dan alhasil karena sudah tidak tahan lagi, aku pup di bawah meja makan. Bisa kalian bayangkan bagaimana ekspresi nya memarahi ku habis-habisan dan mengurung ku dikamar mandi selama 1 jam tentu nya aku diberi pencerahan dengan omelan-omelan super kejam. Sebenarnya ini tidak adil kan? Kenapa malah aku yang disalahkan? Tapi sebagai seekor binatang yang tak berdaya, aku pun pasrah di marahi.
Kemudian disaat dia pergi keluar kota bersama teman-teman nya, dia tidak lupa menyiapkan makanan ku untuk 2-4 hari ke depan. Inilah hal yang tidak aku sukai. Sebagai seekor kucing yang sudah terbiasa dengan makanan yang baru, aku tidak suka makanan yang sudah berhari-hari dengan keadaan terbuka pula. Biasanya dia memberi ku 1-1,5 sendok nasi putih dicampur ikan dencis rebus kesukaan ku. Nah kalau makanan ini dibiarkan selama 4 hari kedepan sudah dapat dipastikan berulat dan tidak enak di makan lagi. Maka nya kalau majikan ku ini sudah keluar kota, sengsara lah hidup ku dengan 4 piring nasi dicampur dencis berjejer rapi dibawah meja makan selama dia dinas keluar kota.
Dan disaat seperti inilah aku beraksi. Oh iya, aku belum cerita kan, aku punya pintu rahasia untuk keluar dari rumah menuju dunia luar yang kata majikan ku ini dunia diluar sana sangatlah kejam padahal menurut ku biasa-biasa saja setelah aku keluar beberapa kali. Pertama kali keluar dari rumah ini aku sempat was-was karena ditakuti-takuti seperti ini “miaw sayang….jangan pernah keluar rumah ya… soal nya diluar sana dingin dan banyak kucing liar yang kejam. Biasa nya mereka membunuh kucing rumahan karena merasa iri. So, miaw ingat!jangan pernah keluar sekalipun!”katanya dengan nada yang terlalu dilebih-lebihkan menurutku. Setelah dia keluar kota selama 2 hari, makanan ku pun berulat dan bau nya itu busuk sekali. Aku ini kucing dengan indra penciuman yang lebih hebat dari manusia jadi bau busuk itu benar-benar menusuk hidung ku dan membuatku pusing. Maka nya aku memberanikan diri keluar rumah untuk mencari sesuap nasi. Aku berkeliling disekitar lorong-lorong rumah dan mendapati jalan raya yang penuh dengan manusia. Baru kali ini aku lihat manusia sebanyak dan sesibuk ini. Mereka sibuk dengan kegiatan masing-masing. Ada yang sedang membeli, menunggu angkot, membantu parkir mobil orang dengan pluit yang nyaring dan bagiku itu seperti suara burung kecil lagi kejepit sama induk nya. Tetapi mereka semua tidak lah seperti majikan ku. Tahu kenapa? Sebagian dari mereka mengusirku dengan kata-kata ‘hush’ berkali-kali. Malah ada anak kecil yang hampir mau menendang tubuh ku tapi aku segera mengelak secepat mungkin dan masuk kedalam lorong-lorong sempit untuk berlindung. Mereka semua jahat. Tidak ada ku temukan satu manusia pun yang berbaik hati padaku. Sampai akhirnya aku memutuskan untuk kembali ke rumah dan terpaksa memakan makanan yang sudah berulat itu.
Kemudian ketika aku melewati sebuah rumah yang kumuh yang tidak jauh dari rumah majikan ku, aku melihat seekor jantan yang lusuh, kotor dan kurus kering. Sepertinya dia kucing liar yang tidak terurus. Aku jadi ingat kata-kata majikan ku “…Biasa nya mereka membunuh kucing rumahan karena merasa iri …”sebelum aku terbunuh lebih baik aku menjauh dan tidak dekat-dekat dengan nya. Akan tetapi ntah kenapa tiba-tiba hujan deras mengguyur ku. Alhasil aku basah kuyup. Tanpa kusadari kucing itu mendekat ke arah ku sambil memandangi ku yang masih te’bego diam ditempat. Aku kaget mendapati dia yang kini berada dihadapan ku. Dia lama sekali menatap ku yang sudah pucat pasi dan mematung melihat sorot mata nya.
“kamu tahu dimana tempat berlindung?”tanya nya kepada ku dengan tampang lelah tergambar di wajah nya. Aku mencoba tenang dan menghilangkan pikiran negatif tentang kucing liar yang pernah dikatakan majikan ku.
“hei…”kata nya lagi mecondongkan kepala nya sehingga kepala kami saling bertubrukan dan kami bisa menatap mata begitu dekatnya satu sama lain. Tiba-tiba jantung ku berdegup kencang sampai aku salah tingkah-kabur dari hadapan nya tanpa memperdulikan dia yang berteriak-teriak memanggilku.
Sekarang sudah hampir  3 minggu sejak kejadian itu. Aku terus kepikiran bagaimana nasib kucing liar yang kurasa tidak seperti yang dikatakan majikan ku-kejam lah, pembunuh lah dan sebagainya.
“miaw…jaga rumah ya. Makanan mu sudah ku siap kan. Aku pergi dulu dan aku secepatnya kembali lagi kesini. Dadah…I love you...” katanya dengan wajah berseri-seri sambil memeluk ku. Berhubung sekarang majikan ku pergi keluar kota lagi, tidak ada salahnya kalau aku kembali ke tempat itu dan melihat keadaannya.
********
“dimana dia?aku sudah berkeliling di tempat ini tetapi tidak ada jejak bahkan bau nya pun tidak tercium lagi…jangan-jangan dia udah mati? Kasian…”karena tidak kunjung menemukan sosok nya lagi-sebelumnya aku sudah pernah keluar beberapa kali mencarinya-aku memutuskan untuk pulang dan menghabiskan makanan ku sebelum di kerubuti ulat putih kecil itu. Baru saja aku hampir sampai diteras rumah, sekilas aku melihat dia terkapar di tepi jalan. Buru-buru aku dekati dia dan melihat kondisinya. Sepertinya tidak ada darah atau bekas-bekas dia terkena tabrakan atau penganiayaan dari anak-anak usil. Aku mendekatkan kepala ku dan menggerakan kepala ku untuk membangunkan dirinya yang masih terbaring lemah. Tidak ada respon atau tanda-tanda dia masih bergerak. Apakah ini akhirnya? Apakah dia mati kelaparan? Dia sama sekali tidak bergerak bahkan setelah aku menjilati wajah nya untuk menyadarkan dirinya kembali ke dunia. Tetapi tetap saja, dia tidak bergerak dan tidak mengeong sedikit pun.

Aku melihat tubuhnya yang kurus kering. Aku benar-benar sedih dan merasa bersalah. Seharusnya dia ku bawa ke rumah dan ku beri dia makanan ku yang sia-sia terbuang selama ini. Rasanya dada ku sesak sekali sampai aku tidak bisa berdiri jadi aku memutuskan duduk disamping mayat nya dan menunggu seseorang yang berbaik hati datang untuk  menguburkan nya dengan layak.





*****
huehehe brhubung aq dpt inspirasi jd ku tuangkn aja kesini
nah jgn lupa beri kritik dan saran atas cerpen kucing ku ini.

Offroad, kelapa muda, lemang ubi, kara-kara, durian dan kampung nenek

Berawal dari ide sang mamak yang pengen liburan di tempat nenek angkat, aku mulai bersiap packing keperluan selama mungkin 1 minggu. Tanggal 14 Agustus jam 10 pagi berangkat dari kampung ku ke kampung nenek menggunakan mini bus L300. 1 jam perjalanan serasa biasa saja tapi ternyata selebih nya sampai ke kampung nenek berasa Offroad liar. Jalan yang kami lewati terjal, mendaki, menurun, melewati sungai, tidak ada aspal, jurang kanan kiri, lubang dimana-mana, semak belukar yang dapat menyesatkan mata, wah pokok nya dahsyat bah (keluar logat medan nya).
Kalo di offroad umum nya pakai mobil yang ban nya besar itu tapi kami hanya menunggangi L300 yang ternyata gak kalah hebat dari mobil offroad. Beberapa kali mobil kami ini kandas di jalan berlubang, mogok ketika mendaki bukit terjal yang penuh kerikil di sepanjang perjalanan dan melewati sungai yang mungkin dalam nya selutut orang dewasa. Buat yang punya nyali ekstrim ini adalah pengalaman yang sangat luar binasa tapi buat yang nyali nya agak dibawah itu mending pikir ulang deh. Yang aku salute nya adalah sang supir dengan lihai membawa kami selamat sampai tujuan. Walaupun mobil nya harus keluar masuk bengkel. Nah masalah ongkos menurutku sih setara/imbang dengan perjalanan yang menyambung nyawa tersebut.
Nah yang paling ku ingat seumur hidup ku adalah ketika kami melewati jembatan yang hanya terbuat dari 4 buah batang pohon diikat sedemikian rupa. Parah nya dikanan kiri gak ada penghalang apa gitu dan kalau lihat ke bawah wuih...gak keliatan dimana dasar nya. Disaat itu aku benar-benar pasrah. Kalau pun harus berakhir disini ya mungkin sudah takdir ku. Tapi ternyata sang supir hero pandai mengatur jarak ban agar gak nyoblos ke kiri dan ke kanan (kaya pemilu pake nyoblos segala).
Pokok nya setelah offroad panjang itu seluruh tubuh dan jiwa serasa lemas tak berdaya.
Setelah sampai dirumah nenek kami disambut bak presiden yang datang dari singasana nya. Oh ya kami sampai sekitar jam 6 sore. Menu takjil sudah tersedia berserta menu berat lainnya. Aneh nya gak ada yang selera makan 1 pun sehabis ekstrim offroad tersebut.
Besok pagi nya nenek mengajak ku dan mamak ke rumah belakang yang dekat dengan sawah, sungai, pokok nya kampung banget lah.

Aku dan mamak nyuci baju disungai. Nenek memetik sayur mayur dan buah pepaya. Selesai nyuci sekalian main air (hehe) kami ke rumah papan kecil yang terletak di depan tidak jauh dari sungai kami nyuci tadi. Aku gak bisa diam duduk-duduk gitu aja. Aku jalan-jalan kesekeliling melihat yang hijau-hijau. Ada pohon kelapa, pohon coklat, kuini, pepaya, jambu, kunyit, sayur mayur dan kandang ayam, bebek. Puas lah aku celingak celinguk kaya mata-mata dari Amerika.
Nah 1 hari sebelum esok nya lebaran, para wanita dapur udah sibuk dengan kerjaan masing-masing. Sementara aku cuma bisa liat sana sini kaya mandor. Rupa nya emak gak suka aku gak ada kerjaan.
"Lin, kupas bawang itu sama buah itu!"
aku mulai duduk dan mengerjakan PR. Dengan kedatangan ku ternyata mengundang gelak tawa. Ya, sebagai wanita karir yang gak pandai masak, aku jadi bulan-bulanan tawa didapur. Menyakitkan memang tapi ikut ketawa juga jadinya. Nah, aku liat beberapa dari mereka sedang buat kue tradisional kalo gak salah nama nya Kara-kara. Bentuk nya segitiga dengan permukaan kaya sabut kelapa. Rasa nya manis gurih. Gak lama nenek bawa beberapa batang bambu yang udah dibakar. Ada Lemang nih, pikirku.
"ini ada lemang ubi juga..."kata nenek. Aku kaget dan melompat. What! Ubi? Seumur hidup aku makan lemang yang terbuat dari pulut putih. Ternyata ada juga lemang ubi. Penasaran dengan taste nya pas buka puasa langsung tak samber tuh lemang ubi. Hap, gila! Enak banget. Sampai lupa makan nasi karena asik mencomot si ubi umami. Kenyang juga eh ternyata ada kelapa muda. Hajar, pikirku. Gluk gluk gluk dan Ah...segarnya. Ngelirik jam dinding ternyata udah pukul 7. Wew? Gawat. Aku belum magrib. Buru-buru kaya dikejar setan aku ngacir ke kamar mandi dan sholat dikamar. Oh ya, siang nya itu kami habis mancing di kolam dan dapat ikan yang cukup besar dan banyak. Kalo gak salah ada deh ku upload di fesbuk kemarin itu.

Esok nya idul fitri. Ikut sholat Id dimesjid terdekat. Selesai sholat tiba lah sang ustad di mimbar nya. Mulai ceramah dengan bahasa Aceh. Asli dah kagak ngarti isi ceramah nya dari A sampe Z. Bahasa kampung ku beda dengan bahasa kampung nenek ku. Aceh terbagi lagi bahasa tradisional nya. Salah 1 nya kampung ku yang pake bahasa Aceh Gayo. Sementara kampung nenek pake bahasa Aceh nya yang kaya di Banda. Pulang shalat Id kami langsung ke rumah saudara silaturahmi. Kami pindah-pindah dari 1 rumah ke rumah lainnya. Tiap rumah disuguhi makan minum. Sampai 4 rumah terakhir kami tidak sanggup makan minum lagi. Kenyang. Bawaan nya ngantuk, cape dan pengen tidur.
Sore nya kami kebanjiran durian. Dikebun lagi panen durian yang jatuh sendiri nya. Wah, hajar juga yang 1 ini. Puas sangat.
Yang aku khawatirkan sekarang adalah berat badan ku yang mungkin bertambah ntah berapa kilo. Hiks hiks
T^T
Unforgetable memori.
20 Agustus 2012
11.06 WIB

Ada apa dengan Si panda?

Secuil cerita tentang kisah ku dan si panda.

Aku -POV-
Sekitar jam 9 malam hujan deras mengguyur kampung ku. Gak kebayang dingin nya gimana. Baju udah berlapis pun masi terasa dingin. Alhasil aku ke kamar dan melihat selimut tebal. Langsung aja aku nyungsep di balik selimut. Tak lama terdengar suara si panda mengeong kemudian manjat ke tempat tidur. Lama-lama dia udah ada disamping kanan ku-ikutan tidur. Sayang nya dia hanya kebagian atas nya selimut yang lembut-padahal kalo dia pinter nyungsep ke dalam selimut pasti lebih hangat lagi. 15 menit berlalu. 45 menit berlalu. Tiba-tiba aku mencium bau tak sedap dan mendengar lolongan si panda. Gila aja aku kaget karena dia tepat dimuka ku dengan napas amis nya.
"kenapa panda? Mau makan? Ha? Makan? Ndak? Makan? Aduh, ngomong yg jelas dong!"
Terpaksa aku bangun dan jalan ke dapur mencari nasi goreng sisa. Eh ternyata eh ternyata udah habis. Aku cari lagi sesuatu yg bisa dimakan. Ketemu! Mie goreng sisa-ntah punya siapa- aku kasi ke dia. Dengan lahap dia makan. Si panda dikasi apa aja mau. Gak mesti nasi pake ikan rebus kaya almarhum kucing ku dulu. Mumpung dia lagi makan aku jalan ke depan titip si panda sama Bg Udin. OL bentar pake hp sebelum tidur dan beneran tidur.

Si Panda -POV-
Setelah selesai menjaili si cantik belang 3, aku kembali ke rumah majikan. Ternyata masih banyak orang didepan toko lagi makan mie. Tapi aku gak liat majikan betina yang tiap hari pake baju tebal. Badan ku sedikit basah karena tadi hujan sampai sekarang. Aku mencoba mencari kehangatan didalam rumah. Kamar majikan terbuka sedikit. Aku dorong pake kepala ku biar terbuka. Krieet, bunyi pintu. Aku melihat sekeliling kamar dan mendapati si nona majikan yg sedang tidur dibawah selimut super tebal. Aku naik. Aku berbaring diatas selimut disamping majikan ku.
Tiba-tiba aku merasa lapar. Padahal tadi udah kenyang makan nasi goreng. Aku bangun, merengangkan otot kaki ku dan menghampiri nya.
"kak, bangun. Aku lapar. Kak? Lapar nih. Aku mau makan. Kakak? Bangun dong!"
si majikan membuka matanya sambil tutup hidung. Aku jadi merasa apa jangan-jangan napas ku bau?
"kak, apa napas ku bau ya? Apa? Bukan makan tapi aku tanya apa napas ku bau? Hais, aku udah jelas ngomong nih. Dasar gak nyambung!" percuma ngobrol sama majikan ku ini. Gak nyambung. Aku tanya A dia jawab B.
Daripada makin ribet urusan nya mending aku ikuti dia ke dapur. Keliatannya dia sedang mencari sesuatu untuk ku makan. Kemudian dia memberi ku sepiring kecil mie aceh goreng favorit ku. Jelas aja aku makan dengan lahap tanpa menyadari kehadiran sang majikan yg lama-lama mulai menghilang. Selesai makan aku berjalan ke kamar nya tapi di kunci. Mungkin dia takut kalo aku tidur sama dia setelah makan mungkin aku bakal pup dikamarnya-padahal kan aku bisa membangunkan nya. Baru aja aku mau kedepan buang air eh si item belem udin malah menggendongku dan membawa ku ke tempat tidurnya. Ya udah apa boleh buat kalo dia udah tidur nanti aku ke kamar mandi pipis. Tahan kan dulu sebentar.